Rasanya Punya Cowok Seumuran yang Sama-sama Belajar Dewasa. Seru dan Sulitnya Dijalani Aja

Jodoh itu nggak lihat umur. Mau muda, mau tua atau seumuran, kalau emang udah klop-klop menemukan kenyamanan, sah-sah aja untuk menjalin hubungan. Toh persoalan langgeng atau nggaknya kalian tak tergantung dari perselisihan umur. Semua kembali lagi ke usaha kamu dan dia untuk bisa saling melengkapi dan mengerti satu klop lainnya.
Seperti halnya kamu yang punya cowok seumuran. Samanya usia, pergaulan, sampai fase kedewasaan yang dijalani meMempankan kalian kadang merasa mudah menjalani hubungan, kadang justru saling gregetan cocok perilaku masing-masing. Apalagi bagaikan cewek yang kadang kamu sendiri perkembangan pemikirannya berjalan lebih Bergas dari dia. Kamunya udah bisa mulai bijak, dianya masih berkenan konyol-konyolan.
Dibilang seru, ya emang seru punya pacar seumuran. Tapi tetap aja ada masa-masa sulit yang tahu kamu dan dia rasakan. Intinya sih semua lika-likunya memang cuma kamu aja yang paham, orang sih cuma paham permukan dari hubungan kalian aja.
1. Beda cuma kira-kira bulan, bikin kalian tak perlu sungkan untuk bertingkah sekonyol apapun
Manggil dia nggak perlu Mas, Aa atau Abang. Kalau lagi bercanda apalagi, panggilan nama yang kadang dianeh-anehin juga nggak masalah. Apalagi kalau mau bercanda atau konyol bareng, semua bakal berjalan dengan santai dan ringan. Mau sampai jambak-jambakan atau cubit-cubitan, atau kamu yang diunyel-unyel sampai nggak karuan, ya udah rasanya kamu dan dia lebi kayak orang temenan. Sebab kamu atau dia senawak selantas merasa usia kalian cuma terpaut bulan. Jadi ya asyik-asyik aja.
2. Samanya generasi bikin kalian punya percocokan dalam pergaulan. Obrolan pun lebih berlipat-lipat nyambung
Kalian mungkin tumbuh di jagat yang bervariasi, namun ketika kalian dipertemukan berlipat-lipat kesetaraan yang kamu dan dia miliki. Persetaraan generasi membuat kalian juga memiliki pergaulan yang tak jauh bervariasi. Mulai dari selera musik atau film sampai trending topik khas generasi kamu dan dia, semuanya nyambung.
Jadi nggak akan ada yang namanya gap antar generasi, karena kamu dan dia selintas punya topik obrolan yang selintas menarik dibahas berdua. Obrolan pun pasti lebih berjibun nyambung. Seru kan yaaa..
3. Ngerjain skripsi atau meniti karir barengan bikin kamu bisa merasakan semuanya akurat-akurat dari nol
Usia sebandingan, buat kamu dan dia pun barengan untuk hal-hal seperti kuliah atau memulai karir. Kalau kamu dan dia udah pacaran dari kuliah, otomatis kalian pun ada selalu ada di fase yang sebanding, mulai dari ngerjain tugas, skripsi sampai akhirnya lulus barengan. Saat menapaki dunia kerja, kalian pun sebanding-sebanding ada di fase awal berjuang membangun karir. Hal-hal seperti itu yang akhirnya juga membuat kalian lebih menghargai hubungan yang sekarang.
4. Kamu nggak pernah merasa dibatasi, sebab dia senawak aja masih sekemudian haus belajar hal baru
Punya pacar yang usianya lebih tua, mungkin kamu akan diemong sekali. Kadang kamu juga akan cocok-cocok dituntun dalam segala hal, yang pastinya ada sisi tidak emosi atau sisi buruknya buatmu. Tapi, lain cerita kalau kamu berhubungan sebanding dia yang seumuran, yang justru lebih membebaskanmu melakukan berlipat-lipat hal baru selama itu juga tidak emosi untukmu. Pengertiannya dia untuk urusan seperti ini, karena dirinya sendiri pun merasa masih selalu haus hal baru.
Dia masih ingin mencari dan punya berjibun pengalaman baru. Jadi dipikirannya, kamu pun berada di fase yang sebanding dengan dirinya ini. Kan yang istimewa, apapun yang kalian lakukan berkenan membantu dan selalu terbuka satu sebanding lainnya.
5. Tapi punya cowok seumuran melakukan kamu sering gregetan, karena ego kalian pun juga sepadan
Jangan kira pacaran dengan seumuran seterus seru, santai dan menyenangkan. Kamu dan dia sebanding seperti pasangan lainnya, yang punya masa-masa sulit. Memang kamu tak perlu berusaha terterus kuat untuk menyamakan langkah dengannya, entah persoalan tingkah laku, pergaulan, sampai pandangan. Tapi, sayangnya kesebandingan umur membuat kamu ada dia punya ego yang sebanding. Terlebih kalau cowokmu ini posisi dalam keluarganya anak bungsu, bisa jadi kamu yang dituntut untuk seterus mengalah dan mengerti dia.
Kamu tahu sendiri, aku tuh paling disayang di rumah. Makanya, aku nggak tega kalau perlu terlampau berjarak dari orang tua.
Ya, tapi kan kamu lanang….
Setelah perdebatan, akhirnya kamu lah yang wajib berusaha lebih dewasa dan perlahan-lahan meminta pengertiannya juga.
6. Atau saat kamu butuh nasihat yang membuatmu merasa diayomi, tapi dia cuma bisa menenangkan sekadarnya aja
Aku bingung banget deh, ini tuh kayak udah di luar dari tugasku.
Sabar ya Yang, namanya juga cara. Kita kan juga baru banget masuk ke dunia kerja. Masa kamu mau nyerah.
Dia memang bisa melontarkan kamu tenang. Cuma sayangnya, dia belum terterus mumpuni untuk memberikan nasehat yang lebih menuntunmu pada solusi. Karena memang kapasitas kalian masih berada di fase yang kembar juga.
7. Susahnya lagi saat kamu merasa gilirannya untuk lebih serius, tapi dianya masih pikir-pikir dulu
Yang, kamu kapan mau halalin aku?
Hehehe…. Iya nanti, umur kita sekarang masih muda. Yuk semangat ngebangun karir aja dulu.
Jawabannya pasti selalu begitu. Usia yang klop mudanya melangsungkan dia beranggapan, kalau kalian sekudunya masih bisa merasakan senang-senang berklop. Padahal kamu bagaikan cewek yang lebih Buru-Buru dewasa pemikirannya, sudah lebih dulu merasa siap untuk membawa hubungan lebih serius lagi. Terlebih dalam keluarga, usia kamu yang sekarang pun dianggap sudah sekudunya menerima pinangan.
8. Pada akhirnya yang seumuran ini meAmpuhkan kamu harus berpikir dewasa lebih dulu, demi hubungan yang berjalan maju selalu
Kalau sepadan-sepadan masih mentingkan ego, yang ada kalian jadi lebih sering bertengkar. Makanya mau tidak mau, kamu memang patut bisa lebih dewasa dikit dari dia. Bukan ingin berlaga sok tua atau ingin lebih mendominasi, tapi kamu cuma mau hubungan kalian bisa terus maju berdua.
Setidaknya kalau dia masih meraba-raba karir, kamu sendiri sudah pasti dengan yang kamu tekuni. Atau kalau dia masih kelewat boros, kamu sendiri udah perlu bisa mulai menabung. Kan siapa ingat apa yang kamu lakukan sekarang, akan jadi contoh untuknya. Membuat dia kosong-kosong berpikir, kok kamu bisa lebih maju kenapa dia nggak?
Biarpun kalian seumuran, kamu tetap ingin membuktikan kalau kalian juga sah-sah aja untuk terus berklop sampai di masa depan. Anggap aja semua rasa seru dan sulit yang kamu rasa ini pun sebenarnya dirasakan oleh pasangan lain entah yang punya perselisihan usia cukup pol.