Deretan Gunung Berapi yang Bisa Ditemukan dempet Tata Surya

Deretan Gunung Berapi yang Bisa Ditemukan dempet Tata Surya Deretan Gunung Berapi yang Bisa Ditemukan dempet Tata Surya

Tak sahaja antara Bumi, gunung berapi ternyata terus bisa ditemukan antara planet lain bahkan antara bulannya. 

Dilansir ketimbang Live Science, Minggu (2/5/2021), berikut ini lima gunung berapi luar biasa akan ditemukan para ahli di tata surya:

1. Doom Mons, Titan

Doom Mons merupakan titik tertinggi dengan pegunungan di belahan selatan di bulan terbesar Saturnus, Titan.

Gunung berapi ini diperkirakan tumbuh medahului kriovolkanisme, lelehan air bersama es metana yang erus mengalir ketimbang retakan hadapan kerak bulan.

Mohini Fluctus, aliran berbentuk lobus setidaknya sementara 200 km, muncul atas gunung dan meluas ke timur laut.

Sama seperti semua area dempet seluruh permukaan Titan, Doom Mons terus-menerus dihujani dengan berbagai elemen atmosfer bulan yang berwarna oranye, termenganut partikel angin, hujan, dengan salju yang terdiri dari metana dengan etana cair, serta kabut hidrokarbon.

Akibat paparan terkemuka, struktur gunung berapi terus beralih bersama erosi angin yang terjadi juga berperan dalam membatasi keluhuran puncaknya.

Saat Titan mengorbit antara mepet Saturnus, kelakuan pasang surut yang ditimbulkannya kemungkinan gendut bertanggung perlawanan atas panas internal yang menggerakkan Foom Mons.

2. Loki, Io

Io merupakan bulan teragung keempat di tata surya adapun menyandang kepadatan terluhur dan jumlah air telembek dari semua objek astronomi adapun diketahui di tata surya.

Bulan ketiga terbesar ketimbang empat bulan Galilea hadapan Jupiter itu menyimpan lebih ketimbang 400 gunung berapi bergerak terus, selakukannya dunia geologis paling kejam hadapan tata surya.

Permukaannya akan dinamis didorong demi tarikan selanjutnya tekanan gravitasi akan menciptakan tonjolan pasang surut batu secanggih lebih dari 10 meter.

Loki ialah gunung berapi dengan semburan asap teragam dalam Io. Itu memiliki danau vulkanik selebar 200 km adapun meletus secara berkala, kira-kira setiap 540 hari Bumi.

Letusan tercatat membiarkankan semburan seadiluhung 400 km yang mendistribusikan belerang dan belerang dioksida secara luas ke seluruh area permukaan.

3. Marius Hills, Bulan

Marius Hills adalah bidang kubah vulkanik teragam akan Bulan milik Bumi bersama kubah sebanter 500 m.

Wilayah ini doang menampung Marius Hills Hole, sebuah bukaan lebar nan menyediakan jendela setekontemporer 80 m ke dalam tabung lava kuno.

Beberapa ahli menganggap lubang tersebut berpotensi jadi lokasi pangkalan Bulan di masa depan.

Meskipun aktivitas vulkanisme dempet Marius Hills sudah lama hilang, ada kira-kira daerah dempet permukaan Bulan dempet mana aktivitas vulkanisme bisa terjadi dalam kira-kira ratus juta tahun terakhir.

Jika hal terkandung bisa dibuktikan, tidak menangkup kemungkinan jika manusia mau melihat letusan gunung berapi dekat Bulan dalam batas karib.

4. Olympus Mons, Mars

Olympus Mons di Mars merupakan gunung berapi teragam di tata surya. Gunung ini dibentuk akibat gelombang magma yang muncul di kolom.

Jika Mars menyandang lempeng tektonik seperti di Bumi, getaran berendeng pada gumpalan semacam itu akan menciptakan rantai pulau seperti Hawaii saat lempeng berdenyut di atas kolom nan sangat panas ini.

Namun, Mars tidak memiliki jalan ibarat itu. Akibatnya, selama miliaran tahun kolom Olympus Mons telah menghasilkan aliran lava nan relatif lembut dari satu area, masing-masing mengalir keluar dari area terakhir.

Aliran lava termuda dalam sisi barat laut Olympus Mons diprediksi berusia 2 juta tahun. Ini sangat muda lagi menunjukkan bahwa gunung tercantum kemungkinan masih tangkas.

5. Ahuna Mons, Ceres

Vulkanisme dapat ditemukan demi jauh didalam sabuk asteroid demi tata surya, seperti Ceres.

Ceres adalah planet katai terhalus yang suah ditemukan bersama objek teradi hadapan sabuk asteroid yang terletak hadapan antara orbit Mars bersama Jupiter.

Ceres mempunyai fitur yang disebut Ahuna Mons, sebuah gunung persegi jauh sejauh 17 km. Karena tidak ada tanda-tanda lempeng tektonik antara Ceres, asal muasal Ahuna Mons dikaitkan ala upwelling (naiknya magma atau cairan lainnya) antara bawah keras.

Menurut penelitian, magma ini mengandung deras material batuan yang tersuspensi maka Ahuna Mons telah diberi label sebagai gunung lumpur.

Simulasi memprediksi adanya gunung ini tumbuh karena plume yang memanjang atas mantel ke kubah atasnya, meningkatkan kemungkinan bahwa mantel Ceres masih rajiin berputar. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)